Meningkatkan Akses Subsidi BBM untuk Kesejahteraan Nelayan Kecil Tradisional di NTB

664

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komponen input utama (62%) kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan kecil tradisional dengan armada <5 GT yang mendominasi armada tangkap di NTB. Namun mereka dihadapkan dengan akses yang terbatas. Subsidi BBM jenis Solar yang disalurkan pemerintah untuk Provinsi NTB tahun ini dengan nilai sekurang-kurangnya Rp 18,45 miliar tidak dinikmati oleh sebagian besar nelayan, karena jenis BBM  yang digunakan adalah Premium. Kouta BBM jenis Premium untuk NTB tahun ini meningkat, namun nelayan masih tetap sulit mengakses. Nelayan kecil di NTB terpaksa membeli di eceran seharga BBM non-subsidi, sehingga semakin membebani nelayan dan dapat berdampak serius pada tingkat kesejahteraannya serta menghambat pencapaian target pembangunan daerah maupun pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah daerah perlu menguatkan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan nelayan kecil melalui; (1) peningkatan akses dan partisipasi kelompok nelayan dalam perencanaan dan penganggaran daerah, baik melalui forum formal maupun forum alternatif di tingkat basis; dan (2) peningkatan alokasi anggaran sektor KP, terutama untuk memfasilitasi pendataan nelayan, mendekatkan layanan administrasi pencatatan kapal,  membangun 3 SPBN untuk afirmasi dan mendekatkan titik akses BBM bagi nelayan kecil di tiga titik, yaitu 1 titik di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, dan 2 titik di Lombok Utara, yaitu Kecamatan Pemenang dan Kecamatan Kayangan.

JudulMeningkatkan Akses Subsidi BBM untuk Kesejahteraan Nelayan Kecil Tradisional di NTB
PeyusunKoalisi KUSUKA
Koalisi Ketahanan Usaha Perikanan Nelayan
PenerbitFITRA NTB, Mataram
Tahun Terbit2021
DownloadBahasa Indonesia – 1 MB Versi bahasa Inggris tidak tersedia